Fakfak, SMN — Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat tentunya merupakan sasaran atau tujuan utama dari Bapas Kelas II Fakfak.
Untuk itu, Bapas Kelas II Fakfak selalu membangun komunitas kerja sama dengan Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan (Pokmas Lipas) di wilayah kerja Kabupaten Fakfak, sehingga program pembimbingan terhadap Klien Pemasyarakatan yang menjadi tupoksi Bapas dapat berjalan efektif dan sangat membantu membimbing kepribadian dan prokduktivitas klien di tengah masyarakat.
Pada hari Senin (17/4) Pukul 10.00 WIT, bertempat di Aula Cendrawasih, Kantor Bapas Kelas II Fakfak, menyelenggarakan kegiatan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan tokoh agama sebagai Pokmas Lipas.
Tokoh agama yang hadir sebagai bagian penting dari kegiatan tersebut adalah Uztad Ramdan dari Pesantren Hidayatullah Kabupaten Fakfak dan Pendeta, Elisabet.
Pada sesi kegiatan, Pendeta, Elisabeth sebagai perwakilan dari beberapa tokoh agama yang hadir dalam kegiatan penandatanganan ini menyampaikan terima kasih karena dipercayakan sebagai bagian dari program kerja Bapas Kelas II Fakfak, dalam hal ini bagian dari Pokmas Lipas.
Elisabeth juga menerangkan terkait tugasnya sebagai pelayanan Gereja di bidang Bimbingan Konseling sangatlah erat kaitannya dengan tupoksi Bapas Fakfak dalam membantu memberikan bimbingan konseling kepada klien pemasyarakatan.
Pada kesempatan itu, Kepala Bapas Kelas II Fakfak, Angganetha Paulina Aragai, mengucapakan terima kasih kepada Bapak dan Ibu sebagai tokoh agama yang turut hadir ambil bagian dalam kegiatan penandatanganan tersebut.
Kepala Bapas Fakfak, yang biasa disapa Ibu Angga mengingatkan kepada pegawainya, dalam hal ini Pejabat Struktural yaitu Kasubsi BKD dan Kasubsi BKA juga JFT PK Bapas Fakfak agar menindaklanjuti terkait tujuan dari kegiatan ini, yaitu membangun dan mengadakan program kerja terhadap Klien Pemasyarakatan. Ibu Angga juga menegaskan kepada pegawainya agar bekerja lebih produktif dan harus selalu membangun kerja sama dengan Pokmas Lipas sehingga masyarakat benar-benar merasakan eksistensi atau keberadaan dari tupoksi Bapas, terutama kepada Klien Pemasyarakatan, dimana Klien merasakan manfaat dari program yang diadakan Bapas Fakfak. (Amatus Rahakbauw)
