HomeDKI JAKARTAPutra Tapanuli JS. Simatupang Meraih Gelar Doktor Dengan Yudisium Sangat Memuaskan

Putra Tapanuli JS. Simatupang Meraih Gelar Doktor Dengan Yudisium Sangat Memuaskan

JS Simatupang bersama keluarga

Jakarta, SMN – Ilmu adalah kunci segala kebaikan dan pengetahuan. Inilah yang diperjuangankan Putra Tapanuli J. Sontang Simatupang saat menerima Gelar Doktor Ministry di Sekolah Tinggi Theologi IKAT pada Wisuda angkatan XXV Pascasarjana Gelar Profesi Jumat (30/6/2023).

Rasa kebanggan terlihat dari raut wajah Bapak 2 anak ini, pada akhirnya bisa meraih Gelar Doktor dengan Yudisium sangat memuaskan. Diakui JS. Simatupang bahwa Desertasi yang diangkatnya pun sangat unik katanya. Dimana diminta oleh guru besar dan promotor, bahwa beberapa judul yang diajukan, hanya satu judul yang sangat signifikan.

Judul tersebut “Peranan Kepemimpinan Advokat Terhadap Masyarakat Kecil yang Mengalami Ketidak Pastian Hukum dalam Perspektif Alkitab di Tapanuli Sumatera Utara”.

Dijelaskan JS. Simatupang dalam isi disertasinya menegaskan, bagaimana seorang advokat yang mana disebut profesionalisme tetapi di wajibkan secara moral membantu orang yang tidak mampu. Kata kata profesionalisme selalu terbesit disetiap profesi yang ada itu harus di bayar dengan materi.

“Ini yang dimintakan oleh promotor kita menjadi bagian pertanggungajawaban moral dalam penilaian mereka terhadap saya dan kantor saya dan teman teman untuk dibangun sehingga tercipta nanti generasi generasi muda bahwa profesionalisme itu hanya bayaran dengan uang tetapi bayaran dengan doa menjadi bagian bagaimana masyarakat kita yang terbelakang” dipertegas JS.

Simatupang kembali, khususnya sekarang masyarakat Tapanuli yang ada di Sumatera Utara itu bisa dikatakan masih terbelakang dalam penegakan hukum, perekonomian, demokrasi, itu sangat terbelakang. Sehingga, bagaimana putra putra Sumatera Utara bisa profesional dalam hal yang dimaksud dalam demokrasi dan penegakan hukum untuk merasakan bahwa kemerdekaan itu menjadi bagian dari pada hak mereka,” ungkapnya.

Dari pandangan JS. Simatupang, memang secara umum memang masyarakat bukan hanya buta terhadap hak hak dari pada mereka tetapi buta untuk mendapatkan keadilan ini yang memang sangat membuahkan kita teman teman yang profesi yang sudah mendapatkan berkat dan rejeki bagaimana kita bersama sama untuk memberikan memberitahukan bahkan membantu masyarakat ini yang sangat minus penarapan hak.

“Jadi kamuflase apa yang ada dalam dalam UU itu bahwa semua punya hati yang sama dimata hukum ini yang belum. Terkadang masyarakat kecil itu takut, jangankan menuntut haknya mempertahankan haknya saja mereka takut. Inilah yang terjadi di daerah saya khususnya Tapanuli bagaimana pembagian pembiayaan itu tidak rata antara abang adik pun terjadi,” tegasnya.

“Jadi kita harapkan kedepan masayarakat Indonesia ini bagaimana masyarakat yang mumpuni bisa bertanggungjawab secara moral untuk memberikan kontribusi dan bantuan kepada masyarakat yang lebih dan mendapatkan duniawi karena biar bagaimana mereka itu saudara saudara kita semua,” pntanya.

“Kedepannya saya kira dalam hal ini, saat ini kita memberikan waktu, tenaga dan pikiran bersama teman teman melakukan itu mungkin gencar gencarnya dalam 1 dan 2 tahun ini seperti meminta pemekaran Provinsi Sumatera Utara yang diperuntukan untuk masyarakat Tapanuli,” pungkasnya.

Dalam acara Wisuda XXV dimulai dengan ibadah bersama dengan mengangkat tema “ Kunci kerajaan sorga (Matius 16:19). Diteruskan dengan sambutan Ketua panitia Leo Mulyadi, pimpinan STT IKAT Jimmy M. R Lumintang, Direktur PSP STT IKAT Jimmy Y. Poll, pembukaan Sidang oleh Ketua STT IKAT, pembacaan Surat Keputusan. Adapun jumlah Wisuda Strata 2 Matsrer Of Art 9 orang, Wisuda Strata Tiga Doctor Ministry 9 orang dan Wisuda Doctor Of Philosopy 1 orang. Acara ditutup dengan foto bersama. (lian)

ARTIKEL TERBARU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

BERITA LAINYA