Jombang, SMN – PT. BPR Bank Jombang Perseroda melaksanakan pelatihan strategi dan eksekusi kredit sindikasi bagi BPR se-Jawa Timur. Diikuti 50 peserta dari 19 BPR selama 2 hari mulai hari Selasa tanggal 2 – 3 Mei 2023. Bertempat di ruang pertemuan lantai 7 Kantor BPR Bank Jombang Perseroda. Rabu (3/5/2023)
Pemateri untuk kegiatan ini disampaikan Direktur Utama Bank Jombang Afandi Nugroho, Direktur Bisnis Adam Joyo Pranoto, Suhariani Direktur Kepatuhan, Usman Kepala Devisi Bisnis, Ali Nurachmad Pimpinan Cabang yang menampilkan strategi dan pengalamannya selama ini untuk bisa dicontoh kepada semua BPR Mitra agar bisa sama-sama tumbuh dan berkembang serta menjadikan mitraan BPR dalam melakukan kredit sindikasi ini.
Ketua Penyelenggara Pelatihan Strategi dan Eksekusi Kredit Sindikasi Viky Adi Candra mengatakan kegiatan pelatihan strategi dan eksekusi kredit sindikasi tersebut merupakan bentuk dari kebersamaan dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) lainnya. Ada 1 komunitas namanya grup BPR PLK. PLK adalah Pinjaman Lembaga Keuangan.
“Bank Jombang menyalurkan pinjaman antar BPR sekitar 19 BPR sudah ada. Total peserta dalam pelatihan tersebut 50 orang terdiri dari 19 BPR, juga ada yang di luar Jawa timur. Grup tersebut dibentuk bertujuan untuk kebersamaan antar BPR karena setelah adanya covid terdapat banyak BPR pertumbuhan kreditnya kurang,” terangnya.
Lanjut Viky, adanya pelatihan tersebut agar SDM dari mitra BPR group PLK mengerti terkait kredit sindikasi atau kredit eksposur besar. Akan ada semacam Standard Operating Procedure (SOP) untuk menjalankan aturan kredit sesuai koridor yang ada. Karena ada beberapa rekan BPR belum mempunyai SOP secara rinci.
“Untuk itu, BPR akan diberikan latihan tersebut selama dua hari yaitu tanggal 2 Mei 2023 sampai dengan tanggal 3 Mei 2023. Pelatihan ini diikuti oleh Direksi serta staf masing-masing BPR, adapun materi dalam pelatihan meliputi analisa kredit, pembuatan SOP, ketentuan umum dan praktek sindikasi,” jelasnya.
Sedangkan, tujuan diadakannya pelatihan tersebut adalah mempererat silaturahmi, dan seluruh SDM rekanan dari grup BPR PLK mengerti tentang masalah analisa kredit eksposure besar dan kredit sindikasi.
“Harapan kedepan agar rekan-rekan dari BPR tidak gugup jika terdapat pengajuan kredit besar dan lebih percaya diri serta agar mendapat wawasan baru tentang kredit sindikasi,” tandas Viky.
Komunitas ini merupakan pasar tersendiri bagi para anggota BPR agar survive di tengah gempuran pinjaman online bersifat konsumtif yang semakin marak dan mudahnya untuk diakses oleh siapapun sehingga melalui komunitas ini harapannya agar semua BPR bisa menggarap kredit Sindikasi dengan cara saling bertukar projek. Melalui situasi seperti ini maka BPR mempunyai kepercayaan diri pada debitur masing-masing pada kredit yang nominal cukup besar, pungkas Viky. (rf)
