HomeJAWA TIMURPeragaan Busana dengan Catwalk 1.009 meter, Pemkot Madiun Raih Rekor Muri

Peragaan Busana dengan Catwalk 1.009 meter, Pemkot Madiun Raih Rekor Muri

Wali Kota Madiun Dr. Maidi usai menerima piagam rekor MURI dari representatif MURI Sri Widayati. (https://www.jatimpos.com)

Madiun, SMN – Perayaan Hari Kartini di Kota Madiun, Jawa Timur, masuk rekor MURI. Hal ini karena dalam acara tersebut dilaksanakan Peragaan Busana Kebaya Kartini dengan Catwalk terpanjang yang digelar Pemerintah Kota Madiun di Jalan Pahlawan, Sabtu (20/4). Piagam penghargaan ini diserahkan perwakilan MURI, Sri Widayanti, kepada Walikota Madiun, Maidi.

Pemerintah Kota Madiun setidaknya mencatatkan rekor Peragaan Busana Kebaya Kartini dengan catwalk sepanjang 1.009 meter. Pengukuran sudah dilakukan sejak siang hari. Catwalk tersebut digelar dari penyeberangan kasih sayang hingga ke titik nol kilometer di simpang empat Tugu. Tak hanya itu, setidaknya ada seribu peserta peragaan busana yang turut dalam kegiatan tersebut.

“Biasanya kalau memperingati Hari Kartini hanya upacara. Tahun ini kita menyongsong Hari Kartini dengan cara yang berbeda. Kita gelar peragaan busana kebaya dengan catwalk terpanjang,” ucap Maidi.

Walikota menambahkan, kegiatan ini memiliki beragam manfaat. Selain melestarikan budaya pakaian tradisional yakni kebaya, kegiatan juga sebagai hiburan masyarakat.

Terbukti, kegiatan ini memang menarik perhatian masyarakat hingga tumplek blek di Jalan Pahlawan. Selain itu, kegiatan juga menggeliatkan perekonomian warga sekitar.

“Hadirnya kegiatan ini juga menjadi rezeki tersendiri pelaku usaha salon kecantikan dan penyewaan busana kebaya, kebanjiran order. Karena ada ribuan Kartini-Kartini masa kini, kita siapkan catwalk biar mereka peragaan busana. Ini bisa menjadi tontonan masyarakat. Selain itu usaha-usaha salon penuh semua dari pagi. Salah satunya juga untuk menggeliatkan ekonomi kita,” tambah Maidi.

Kota Madiun, paparnya, memang harus dinamis. Artinya, harus terus berubah dan terus memunculkan sesuatu yang baru. Sebab, Kota Madiun tidak banyak memiliki sumber daya alam. Karenanya, perekonomian Kota Madiun mengandalkan sektor jasa dan perdagangan.

“Sektor ini bisa maksimal jika ada pergerakan barang dan orang. Kondisi kita harus dinamis. Harus selalu ada perubahan dan selalu ada masyarakat (yang datang). Dengan begitu, kota kita bisa hidup,” pungkasnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Kota Madiun pernah mencatatkan rekor MURI untuk prosesi adat pemasangan sambung tuwuh terbanyak dalam event Madiun Mantu, pavingisasi di 2014 lokasi dalam 60 hari kalender, pembagian chromebook untuk siswa SD dan SMP terbanyak, dan parade jamu gendong terbanyak yang bekerja sama dengan perusahaan jamu. Rekor MURI kali ini merupakan rekor kelima di bawah kepemimpinan Maidi. (SY)

ARTIKEL TERBARU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

BERITA LAINYA