Lumajang, SMN – Maraknya pencurian sapi dan lain-lain, saat ini masih menjadi tanggung jawab yang dibebankan kepada Polri saja. Hal ini disampaikan Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang, Gatot Sarworubedo, saat ditemui sejumlah awak media, Jumat (19/1).
“Kita semua tahu, personal Polri juga terbatas, bayangkan saja, dalam satu Polsek personilnya hanya 15, dan itupun ada yang on ada yang off,” kata Gatot.
Sebenarnya, dulu sudah ada yang namanya Satgas Keamanan Desa (SKD), dan dia mengapresiasi SKD yang ada di Desa Sentul, Kecamatan Sumbersuko. Sebab di Desa Sentul itu banyak industri, sehingga mungkin banyak CSR yang bisa masuk ke desa untuk memberikan support kepada SKD nya.
“Namun desa yang tidak mempunyai industri, bisa juga optimalisasi SKD, mungkin di situ ada peternak sapi, itu mungkin yang patut dijaga, dengan ketat,” beber politisi Gerindra ini.
Dengan demikian, polisi tidak akan kesulitan, akhirnya polisi tugasnya hanya mencari dan melacak, jika ada kehilangan.
“Polisi yang tidak bisa melakukan preventif, menjadi tugas SKD untuk menjaga secara preventif,” ungkapnya lagi.
Menjelang akhir bulan Januari ini, sudah sekitar 10 lebih, kandang milik warga yang sudah disatroni maling. Wilayah terbanyak ada di Kecamatan Klakah dan Randuagung serta Ranuyoso. (Tik)
