HomeBERITAPemilih Pemula Dalam Pandangan Jimly Asshiddiqie

Pemilih Pemula Dalam Pandangan Jimly Asshiddiqie

Penandatanganan MoU antara Jimly School of Law and Government dengan Fakultas Hukum UKI

Jakarta, SMN – Gelaran Seminar Nasional dengan mengangkat tema “Pemilih Cerdas, Pemilu Demokratis: Pendidikan Politik Bagi Kaum Milenial Selaku Pemilih Pemula”.

Kegiatan ini kolaborasi antara Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI) dengan Fakultas Fisipol dalam rangka dies natalis UKI ke 70 tahun.

Menghadirikan narasumber Agustin Teras Narang, Anggota DPD RI; Nelson Simanjuntak, Dosen FH UKI; Dohardo Pakpahan, Kepala Bagian Hubungan Antar Lembaga KPU RI. Dengan Keynote Speaker, Jimly Asshiddiqie, Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia.

Menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024, Jimly Asshiddiqie berharap agar pemilih pemula memilih pemimpin secara cerdas, logis, mempergunakan kekuatan nurani serta imaginasinya akan masa depan bangsa.

“Pemilih pemula harus cerdas dan cerdik untuk memilih pemimpin yang siap untuk careing (perhatian), contributing (berkontribusi), sharing (berbagi) dan giving (memberi) atau secara umum memiliki kualitas kasih,” tandasnya disela-sela seminar nasional yang diunggah di youtube pada Senin (5/6) serta ditulis pada Rabu (7/6).

Jimly menghimbau kepada pemilih pemula agar tidak menjadi golput atau tidak memilih mengingat kedaulatan berada di tangan rakyat.

“Semua jabatan saat ini dilelang, dimana terpilihnya pemimpin sangat ditentukan oleh pasar bebas seperti pasar ekonomi dan pasar politik. Masuknya neo liberalisme didalam berbagai sendi kehidupan yang mempengaruhi terpilihnya seorang pemimpin imbas dari sebuah kekuatan, dari sinilah pentingnya pemilih pemula untuk cerdas dalam memilih pemimpin dan memberikan hak suaranya” lanjut Jimly Asshiddiqie yang juga anggota DPR RI tersebut.

Jimly yang menyampaikan pemaparannya selama kurang lebih 45 menit dihadapan para mahasiswa UKI serta praktisi hukum lainnya juga menjelaskan kepada pemilih pemula agar mencari tipe pemimpin yang memiliki karakter seperti seorang guru.

“Carilah pemimpin yang memiliki karakter seperti guru yang merupakan representasi dari digugu dan ditiru. Pemilih pemula selain mencari pemimpin yang seperti guru juga harus mencari pemimpin yang memiliki kualitas, integritas serta memiliki sikap kenegarawanan dan kebangsawanan,” tandas Jimly.

Dalam seminar nasional yang dibuka oleh Dekan fakultas hukum UKI, Hendri Jayadi Pandiangan yang menegaskan bahwa sebagai pemilih pemula dari masyarakat Akademik harus menggunakan pikiran dan nurani kita agar tidak boleh dibodohi oleh kampanye kampanye partai politik yang membodohi rakyat.

Sementara itu Gubernur Kalimantan tengah periode 2005-2015 yang saat ini menjadi Anggota DPDRI Agustin Teras Narang yang turut menjadi pembicara juga menyampaikan pandangannya terkait pemilih pemula.

Menurut Teras, pada Pemilu 2024 nanti dari sebuah survei akan didominasi oleh kaum generasi Z dan milenial yang rentang usianya 17-39 tahun atau mendekati 60 persen jumlah pemilih.

“Dari hasil survei tersebut terlihat jelas bahwa pemilih pemula mendominasi jumlah pemilih pada Pemilu 2024 nanti. Sementara itu dari hasil survei CSIS, pemilih muda pemula cenderung memilih pemimpin yang jujur dan tidak korupsi dengan persentase sebesar 34,8 persen,” jelas Teras.

Banyaknya pemilih pemula pada pesta demokrasi 2024 nanti, Teras memberikan beberapa tips kepada pemilih pemula meliputi pastikan pemilih pemula telah masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada 14 Febuari 2024, gunakan smartphone untuk menelusuri informasi terkait kandidat pemimpin, ikuti seputar Pemilu 2024 melalui berbagai medsos, pilih pemimpin yang lebih sedikit kekurangannya serta hindari golput.

Pembicara lain Nelson Simanjuntak, menyampaikan juga pesan yang kuat tentang harapan pemilu kedepan yaitu terpilihnya pemimpin dan wakil rakyat yang mumpuni dan perpihak pada masyarakat lemah, menguatkan pemilih muda dan cerdas, menguatkan anti politik uang, dan menguatkan politik dan diskursus di era demokrasi. Selain itu Dohardo Pakpahan, menyampaikan bagaimana peranan KPU sebagai ujung tombak penyelenggaraan pemilu yang mengharapkan pemilih pemula ikut berperan aktif secara cerdas dalam pemilu 2024. (lian)

ARTIKEL TERBARU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

BERITA LAINYA