HomeJAWA TIMURPembukaan Kick Off Penguatan Ekosistem Kemitraan Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Provinsi...

Pembukaan Kick Off Penguatan Ekosistem Kemitraan Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Provinsi Jawa Timur

Pembukaan Kick Off Penguatan Ekosistem Kemitraan Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Provinsi Jawa Timur

Jatim, SMN– Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menggelar Kick Off “Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Provinsi Jawa Timur” di Isyana Ballroom, Hotel Bumi, Surabaya, Senin (30/10/2023).

Kegiatan tersebut dikoordinatori oleh Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dan dihadiri oleh Perwakilan Tim Penelitian Konsorsium dari 14 Perguruan Tinggi Vokasi di Jawa Timur, yakni Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Politeknik Negeri Madura, Sekolah Vokasi Universitas Negeri Surabaya, Sekolah Vokasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Sekolah Vokasi Universitas Brawijaya, Politeknik Negeri Malang, Sekolah Vokasi Universitas Negeri Malang, Politeknik Negeri Jember, Politeknik Negeri Banyuwangi, Politeknik Negeri Madiun, AKN Putra Sang Fajar Blitar, dan AKN Pacitan.

Direktur PENS, Aliridho Barakhbah memaparkan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk menjembatani hubungan partnership antara pendidikan vokasi dengan lembaga-lembaga mitra, sekaligus sebagai upaya agar pendidikan vokasi dapat lebih dekat dengan problematika yang ada dalam masyarakat.

“Pendidikan vokasi itu diberikan amanah oleh undang-undang Perguruan Tinggi untuk bisa dekat dengan permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Karena itu, jenis pendidikannya disematkan kata-kata terapan,” ungkap Aliridho.

Baca juga laimnnya

Sementara itu, Direktur Jendral Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati dalam sambutannya yang diwakilkan oleh Plt. Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya, Muhammad Fajar Subkhan, menyatakan bahwa kegiatan Kick Off merupakan titik awal untuk menentukan arah masa depan pembangunan ekonomi dan inovasi. Menurutnya, untuk mewujudkan kedua hal tersebut harus terjalin sinergisme antara pendidikan vokasi dengan dunia kerja.

“Antara dunia kerja dengan dunia pendidikan vokasi harus saling bersinergi. Selama ini sinergi atau kemitraan itu kerap dianggap sebagai tujuan, padahal sinergi merupakan salah satu metode untuk mencapai tujuan lain yang sudah disepakati. Transformasi pendidikan vokasi memiliki peran penting agar relevansi dengan industri bisa terjadi. Khususnya di daerah dengan kekhasannya sendiri,” papar Fajar.

Kerja sama antara pendidikan vokasi dengan dunia kerja sebenarnya sudah terjalin di tingkat daerah, namun masih terdapat kendala terkait kepercayaan dari dunia kerja terhadap lembaga pendidikan itu sendiri.  

“Kami melihat kemitraan daerah secara perlahan sudah mulai berjalan dengan baik. Satuan pendidikan vokasi sudah mampu bergerak membangun kemitraannya sendiri, meskipun ada satu satuan pendidikan vokasi yang memiliki kendala untuk mendapatkan kepercayaan dari mitranya yakni dunia kerja. Tentu ini menjadi tantangan kita bersama,” sambung Fajar.

Lebih lanjut, Fajar mengungkap tata kelola kelembagaan yang baik merupakan salah satu syarat penting untuk mewujudkan SDM unggul di daerah. Ia juga berharap pendidikan vokasi akan terus hadir sebagai solusi bagi pembangunan daerah sehingga potensi yang ada di daerah dapat dioptimalkan untuk meningkatkan daya saing daerah serta berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi di daerah.

Adapun Gubernur Khofifah dalam sambutannya yang diwakili oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, Budi Sarwoto, menjelaskan bahwa pendidikan yang berkualitas memerlukan berbagai komponen yang harus saling bersinergi. 

“Ada tiga komponen untuk menciptakan pendidikan berkualitas. Pertama adalah melibatkan industri dalam pengembangan vokasi melalui penerapan sistem ganda, guru, instruktur vokasi dari lulusan pendidikan vokasi yang kompeten dan bersertifikasi. Kedua, peningkatan relevansi dan daya saing pendidikan menengah yang perlu pengembangan iptek bersama perguruan tinggi dengan industri dan pemerintah. Ketiga, penguasaan adopsi teknologi dan menciptakan inovasi peningkatan produktivitas SDM iptek dan penciptaan ekosistem inovasi,” jelas Budi.

Dalam kesempatan kali ini, akan dilaksanakan pula diskusi terkait Dukungan dan Arah Kebijakan Pembangunan SDM dan Inovasi di Daerah Jawa Timur serta Rencana Program Penguatan Ekosistem Kemitraan dalam Pembangunan SDM dan Inovasi di Daerah Jawa Timur. (ais-dhe/pno)

ARTIKEL TERBARU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

BERITA LAINYA