HomeBERITAPastikan Api Padam, TPA Randegan Mojokerto Diguyur Ribuan Liter Air dengan Water...

Pastikan Api Padam, TPA Randegan Mojokerto Diguyur Ribuan Liter Air dengan Water Bombing

Ribuan Liter Air water bombing diguyurkan untuk memadamkan kebakaran TPA Randengan

Mojokerto, SMN – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randegan di Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto terbakar sejak, Jumat (8/9/2023) pekan lalu.

Selain melakukan pemadaman Pemerintah Kota Mojokerto juga telah mendirikan posko kesehatan untuk melakukan pemeriksaan serta melakukan pembagian masker, vitamin dan obat-obatan bagi warga yang terdampak. Di samping itu juga ada dapur umum untuk para petugas, relawan dan warga. 

Kini Pemkot Mojokerto tak hanya melakukan pembasahan dengan 10 mobil PMK, pemadaman api di TPA Randegan juga dilakukan dengan water bombing dengan heli Super Puma milik BNPB. Water bombing pada lahan TPA seluas 2,6 hektare tersebut dilakukan sebanyak 28 kali atau sekitar 22 ribu liter air dalam waktu sekitar 2 jam 43 menit.

“Sebenarnya sejak Sabtu (16/9/2023) apinya sudah padam dan asap sudah tidak muncul lagi. Water bombingnya atas usulan dari BPBD Provinsi jatim untuk memastikan bagian luar gunungan sampah benar-benar padam dari api dan asap,” kata Ketua Satlak Penanggulangan Bencana sekaligus Sekdakot Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo. melalui rilis humas Pemkot Mojokerto, (19/9/2023).

Gaguk juga menegaskan belum akan menarik personel gabungan meskipun api telah padam. Tim gabungan mulai dari DLH, Damkar, Satpol PP, DinsosP3A serta DinkesP2KB tetap akan siaga guna mengantisipasi jika percikan api muncul kembali, khususnya di bagian gunungan sampah tertinggi yang berpotensi merembet ke beberapa penjuru TPA.

“Belum bisa kami tarik semua, Posko dan personel tetap berjaga meskipun jumlahnya berkurang. Kami masih harus mengevaluasi dulu sebelum memastikan aman. Evaluasi ini untuk pertimbangan dalam pengelolaan sampah agar tidak sampai terjadi kembali kebakaran seperti kemarin,” kata Gaguk.

Proses pemadaman diakui Gaguk sudah sesuai dengan prakiraan tim ahli. Dimana, kurang dari sepekan, api sudah bisa dipadamkan. Hal ini tak lepas dari upaya 70 personel gabungan yang tiada henti menyemprotkan air dan mengurai sampah agar cepat padam.

“Waktunya sudah sesuai dengan yang kami perkirakan, kurang dari sepekan, api sudah bisa dipadamkan. Sebanyak 10 mobil PMK dan 70 petugas gabungan dilibatkan untuk pemadaman di lokasi kebakaran. Water bombing merupakan salah satu upaya untuk melakukan pembasahan secara serentak, di atas permukaan lahan yang terbakar,” tegasnya. (red)

ARTIKEL TERBARU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

BERITA LAINYA