HomeBERITAMenyambut Pesta Lumban Masyarakat Jepara Siap Menerima Wisatawan dengan Ramah

Menyambut Pesta Lumban Masyarakat Jepara Siap Menerima Wisatawan dengan Ramah

Sekda Jepara Edy Sujatmiko saat membuka pentas wayang kulit di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujungbatu, Jepara, pada Jumat (28/4/2023) malam

Jepara, SMN – Menyambut puncak tradisi Pesta Lomban yang digelar Sabtu (29/4/2023) ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko, menyebut bahwa masyarakat dan pelaku wisata di Jepara, siap menyambut wisatawan dengan ramah.

Masyarakat dan pelaku wisata Jepara diminta saling mengingatkan agar kenyamanan dan keselamatan pengunjung terjaga dengan baik.

Pesan itu dia katakan saat membuka pentas wayang kulit di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujungbatu, Jepara, pada Jumat (28/4/2023) malam.

“Saya minta masyarakat siap menerima wisatawan dengan ramah. Tapi saya mohon, masyarakat dan nelayan bisa saling ingatkan, jangan sampai membiarkan wisatawan euforia, lalu lupa faktor keselamatan. Misalnya wisata naik perahu tanpa pelampung, naik di atap perahu, dan sebagainya. Harus saling mengingatkan,” kata Edy Sujatmiko.

Secara khusus, kesiapan menerima kunjungan wisatawan Pesta Lomban di kabupaten jepara, disampaikan kepada penyedia makanan, minuman, dan jasa wisata.

“Jangan sampai sudah tahu kondisi ramai, malah mremo. Aja nengkik. Jualan yang wajar saja. Misalnya Pindang Serani biasa dijual Rp170 ribu per kilogram, jangan dinaikkan jadi Rp300 ribu,” tandasnya.

Mremo atau nengkik dalam dialek masyarakat Jepara, adalah kelakuan pedagang yang getok harga mahal. Sedangkan Pindang Serani adalah nama jenis masakan ikan khas Jepara.

“Sekali ada kabar (penjual) nengkik, akan memperburuk citra wisata Jepara,” kata Sekda Edy sujatmiko sesaat sebelum pentas wayang dengan Lakon Dewa Ruci oleh Ki Dalang Warsito.

Pentas wayang ini merupakan bagian dari rangkaian Pesta Lomban di jepara.

Dari tempat yang sama, Sabtu pagi ini diberangkatkan rombongan larung kepala kerbau sedekah laut yang akan dilepas di perairan Jepara. Tradisi larungan kepala kerbau merupakan rangkaian dari tradisi pesta lomban yang diikuti ribuan warga Jepara sebagai bentuk syukur atas rezeki yang dilimpiahkan kepada mereka.

“Masyarakat Jepara itu belum marem (puas) kalau belum Pesta Lomban. Tukang (tukang kayu, tukang amplas, pekerja mebel, ukir dsb.,) saja belum plong, tidak mau bekerja kalau belum Pesta Lomban,” tandas dia.

Karena itulah, larungan sebagai puncak tradisi lomban, diramaikan ratusan perahu dan kapal nelayan Jepara.  “Kemudian pesta lomban dilanjutkan Festival Kupat Lepet di Pantai Kartini,” demikian Edy Sujatmiko menyebut rangkaian lanjutan tradisi Pesta Lomban yang masih akan digelar Sabtu ini. (Petrus)

ARTIKEL TERBARU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

BERITA LAINYA