Lumajang, SMN – Komisi D DPRD Lumajang mendapat keluhan soal gelaran event olahraga di tingkat desa yang sulit digelar dikarenakan persoalan mahalnya anggaran pengamanan dan juga perangkat pertandingan.
Hal itu disampaikan oleh Supratman, Ketua Komisi D DPRD saat bertemu dengan pengurus KONI Lumajang dalam acara pemberian penghargaan atlet berprestasi.
Menurut Supratman, dirinya dapat masukan bahwa perangkat pertandingan seperti wasit dan pengamanan anggarannya sangat besar. Alhasil, event-event olahraga di tingkat desa seperti voli dan sepak bola jarang bisa digelar, kecuali memang panitianya memiliki dana besar.
Baca juga lainnya
- Festival Dewi Cemara 2023, Pemkab Lumajang Kirim 2 Desa Wisata Terbaiknya
- Pj Wali Kota Kediri Resmi Dilantik Gubernur Jawa Timur
“Saya dapat laporan bahwa anggaran pengamanan dan perangkat pertandingan sangat mahal, jadi event-event di tingkat desa sulit dilakukan,” jelas Supratman kepada Suara Media Nasional, Rabu (8/11).
Komisi D DPRD meminta KONI, selaku induk cabang olahraga (cabor) bisa mengkomunikasikan kepada cabor-cabor anggotanya agar biaya perangkat pertandingan bisa dinego dan disesuaikan.
Supratman mengatakan, jika banyak event-event olahraga di tingkat desa, maka diharapkan akan muncul bibit-bibit atlet yang berprestasi.
“Kalau banyak event olahraga, maka gairah olahraga di Lumajang akan meningkat dan tentunya akan melahirkan banyak atlet,” jelasnya.
Tak hanya itu, event olahraga juga bisa meminimalisir anak muda terjerumus pada kegiatan negative karena punya kesibukan berolahraga. Selain itu, olahraga juga bisa menumbuhkan perekonomian karena akan banyak PKL berjualan selama gelaran event berlangsung.
“Event-event olahraga di tingkat Desa tentu akan banyak manfaatnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,” tutupnya. (Tik)
