Aceh, Redelong, Suaramedianasional.co.id– Selain menjadi Ketua Persit KCK Cabang XXV Kodim 0119/BM, Ny. Novi Eko Wahyu Sugiarto juga menjabat sebagai dr. Spesialis Syaraf (Neurologi), dimana beliau mengadakan kegiatan penyuluhan terhadap pengunjung RSUD Munyang Kute dalam rangka memperingati hari Epilepsi sedunia bertempat di ruang tunggu Poli Klinik Rumah Sakit Umum Muyeng Kute, Desa Kute Kering, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah. Selasa (22/03/2022).
Sebagai narasumber kegiatan dalam memperingati hari epilepsi sedunia adalah dr. Novi Candra Imelda Sp.N dan dr. Laila Fanjri Sp.N yang sama sama Sepesialis syaraf (Neurologi) dimana narasumber mengatakan, sampai saat ini stigma negatif tentang epilepsi atau ayan masih melekat di masyarakat dimana sebagian besar masyarakat masih menganggap epilepsi atau ayan merupakan penyakit menular dan tidak dapat disembuhkan.
Dikatakan dr. Novi Candra Imelda Sp.N bahwa: Penyakit epilepsi atau yang di kenal masyarakat penyakit ayan merupakan gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas listrik otak yang tidak normal, sehingga bisa timbul kejang kejang, perubahan perilaku sesaat dan berulang.
“Pada umumnya serangan atau bangkitan penyakit epilepsi atau penyakit ayan tersebut ditandai dengan pingsan atau kejang secara berulang kali,” ujarnya.
Gangguan pada pola aktivitas listrik otak syaraf dapat terjadi karena beberapa hal, Baik karena kelainan pada jaringan otak, ketidakseimbangan zat kimia di dalam otak, ataupun kombinasi dari beberapa faktor penyebabnya.
“Epilepsi atau Ayan tersebut bisa terjadi pada wanita atau pria dan penyebab epilepsi tersebut dapat digolongkan menjadi dua tipe yaitu Epilepsi idiopatik dan Epilepsi simptomatik,” bebernya.
Epilepsi idiopatik, yaitu epilepsi yang penyebabnya tidak diketahui, Epilepsi jenis ini dikenal sebagai epilepsi idiopatik atau epilepsi primer. Pada epilepsi jenis ini tidak ditemukan kelainan di otak.
Sementara Epilepsi simptomatik (skunder), yaitu epilepsi yang terjadi akibat suatu penyakit yang menyebabkan kerusakan pada otak. Epilepsi simptomatik atau epilepsi sekunder merupakan jenis epilepsi yang penyebabnya bisa diketahui.
Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan epilepsi simptomatik, di antaranya adalah cedera kepala, stroke, tumor otak, infeksi otak seperti meningitis atau ensefalitis. dr. Novi Candra Imelda Sp.N, berharap, bagi penderita peyakit epilepsi atau ayan agar rutin minum obat. Penyakit epilepsi membutuhkan pengobatan intensif dan waktu yang panjang.
“Berdasarkan penelitian, 25 % diantaranya bisa sembuh, 50 % terkontrol dengan minum obat teratur, dan 25 % tidak bisa dikendalikan” pintanya. (*)