KAB. TUBAN, SMN – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Golkar Bersholawat di Alun-Alun Kab. Tuban, Selasa (3/10).
Di hadapan puluhan ribu masyarakat Bumi Wali, Khofifah menyebut karakter dan akhlak baik masyarakat disini tidak perlu diragukan lagi. Sebab, sosok Waliyulllah Sunan Bonang yang makamnya tidak jauh dari alun alun Tuban sudah ,menjadi tauladan masyarakat di sana.
Khofifah mengatakan nama Bonang diambil dari sebutan bunyi dari tabuhan gong. Gong sendiri menjadi gambaran dari cara Sunan Bonang menyebarkan dakwah Islam menggunakan kesenian.
“Sunan Bonang mengajarkan moderasi yang sangat luar biasa. InsyaAllah masyarakat Tuban ini hati dan perasaannya halus. Karena sudah diasah dengan kesenian yang luar biasa sejak zaman Sunan Bonang,” tambah Khofifah.
Baca juga lainnya
- Gelar Pasar Murah dan Salurkan Bantuan di Tuban, Gubernur Khofifah: Upaya Stabilkan Harga Bahan Pokok Dan Ringankan Beban Masyarakat
- Peringatan Hari Batik Nasional 2023, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Lestarikan dan Promosikan Batik Lokal Khas Jawa Timur
Pada kesempatan itu, Khofifah juga mengajak masyarakat yang hadir untuk melantukan sholawat sekaligus menyalakan flash dari handphone yang dibawa.
“InsyaAllah majelis ini akan mengunduh Rahman – Rahimnya Allah, ridho dan barokah dari Allah SWT akan diberikan kepada kita semua,” kata Khofifah.
Dengan acara itu, Khofifah berharap seluruh yang hadir bisa mendapat syafa’at Rasulullah SAW. Serta menambah kekuatan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
“Mudah-mudahan semua yang hadir sehat lahirnya, sehat batinnya, dan sehat ekonominya. Mudah-mudahan juga dengan datangnya Pak Menko Perekonomian membawa berkah ekonomi bagi seluruh masyarakat Tuban,”ungkapnya
Sementara itu, Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto dalam sambutannya menyampaikan momen maulid Nabi Muhammad SAW ini merupakan momentum untuk kembali meneladani sifat-sifat Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, Rasulullah merupakan contoh sempurna dalam kehidupan manusia.
“Ajaran Islam sangat menekankan akhlak mulia dan perilaku yang baik dan teladan telah ditunjukkan secara sempurna oleh Rasulullah. Bagaimana hidup berdampingan dalam kedamaian, tanpa membedakan suku, agama, maupun ras, saling menghargai dan menghormati,” jelas Airlangga.
Ia melanjutkan, Indonesia merupakan bangsa yang majemuk. Di mana terdapat banyak perbedaan antara satu dengan lainnya. Namun perbedaan itulah justru yang seharusnya menjadi penguat persatuan bangsa. Jangan sampai perbedaan menjadi pemecah belah Bangsa Indonesia. Terlebih sebentar lagi Indonesia akan menghadapi kontestasi politik.
“Jaga persatuan kita bersama terutama di tahun politik. Semua harus tetap satu dalam kekeluargaan dan kebersamaan,” tegasnya
Usai sambutan, acara kemudian dilanjutkan dengan pengajian umum yang disampaikan oleh Gus Miftah. Hadir juga dalam kegiatan ini Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Sekretaris Daerah Prov Jatim Adhy Karyono, serta Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzki.(*)
Kepala Biro Adm. Pimpinan
Pulung Chausar