Jatim, SMN – Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tercatat sebesar 5,53 persen pada tahun 2019. Kemudian mengalami kontraksi pada tahun 2020 sebesar 2,33 persen dan mengalami pemulihan pada tahun 2021 dengan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 3,56 persen dan meningkat kembali menjadi 5,34 persen pada tahun 2022. Pada tahun 2023 pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sebesar 4,95 persen.
Mengutip laman Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, Rabu (17/4/2024), Kepala BPS Jatim, Zulkipli, mengatakan, kontraksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 disebabkan oleh terhambatnya kinerja ekonomi akibat wabah COVID-19 yang menerpa berbagai wilayah.
Pertumbuhan ekonomi (economic growth) merupakan agregat makro lain yang dapat diturunkan dari data PDRB, yang menggambarkan kinerja pembangunan di bidang ekonomi. Sebelum pandemi COVID-19 menyerang pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur selalu tumbuh di atas 5 persen.
Sebagai informasi, pembentukan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan kontribusi dari semua komponen pengeluarannya, yang terdiri dari konsumsi akhir rumah tangga (PK-RT), konsumsi akhir LNPRT (PK-LNPRT), konsumsi akhir pemerintah (PK-P), pembentukan modal tetap bruto (PMTB), perubahan inventori, ekspor luar negeri, impor luar negeri dan net ekspor antar daerah atau ekspor antar daerah dikurangi impor antar daerah.
Sementara itu, indeks implisit PDRB menggambarkan tingkat perubahan harga yang terjadi pada sisi konsumen, baik konsumen akhir (rumah tangga, LNPRT, dan pemerintah) maupun konsumen lainnya (perusahaan dan luar negeri). (idc/s)
Temukan Berita Menarik Lainya Google News !!
