Probolinggo, SMN – Diawali dengan meninjau stand pameran dan memberikan hadiah kepada pemenang lomba, Wali Kota, Hadi Zainal Abidin resmi menutup rangkaian gelaran peringatan Hari Santri Nasional ke IX di Kota Probolinggo, Jawa Timur, yang digelar di Alun-alun Kota Probolinggo. Minggu (29/10)
Festival pameran produk unggulan pondok pesantren dalam rangka memeriahkan HSN tersebut juga menampilkan berbagai kesenian dan berbagai lomba yang dimulai sejak tanggal 24 Oktober.
Hadir dalam kegiatan penutupan Sekda Kota Ninik Ira Wibawatin, staf ahli, Kepala OPD, perwakilan FKPD, camat, lurah.
Hadi dalam sambutannya mengatakan bahwa, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 yang menempatkan posisi pesantren sebagai lembaga pendidikan dan dakwah secara digital yang dapat dijangkau secara luas, dimana saja dan kapan saja.
“Pesantren juga diharapkan menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat, yang melalui pengembangan bidang keuangan, seperti bank mikro, BMT (Baitul Maal wa Tamwil –red), maupun kontra mikro lainnya, sebagai pendukung usaha pesantren di bidang perdagangan, perikanan, pariwisata, pertanian sayur-sayuran dan buah buahan, yang hasilnya bahkan sudah ada yang diekspor,” katanya.
Hadi berharap dengan program pemerintah melalui akselerasi ekonomi kerakyatan berbasis pesantren dan komunitas, bisa mendorong kebangkitan UMKM dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
“Dalam situasi yang penuh tantangan saat ini, penggalian potensi wisata Kota Probolinggo wajib dimaksimalkan melalui kualitas komunikasi produk layanan daerah dengan semua stakeholder,” harapnya.
Hadi juga menjelaskan bahwa event pameran pesantren berbasis wisata merupakan salah satu media edukasi, promosi, dan literasi yang memperkuat pilar pembangunan pariwisata.
“Tujuan utama adalah memberikan sepirit untuk mengekplor berbagai aspek di pondok pesantren, sehingga pondok pesantren mampu menjadi ujung tombak inovasi pengembangan destinasi wisata, khususnya destinasi wisata religi yang ada dikota Probolinggo,” jelasnya.
Hadi juga berharap peringatan yang diisi dengan berbagai kegiatan seperti gowes bersama santri, nobar film Jejak Langkah 2 Ulama, apel bersama Hari Santri Nasional, Probolinggo bermunajat, semarak pesantren berdaya, dan ditutup degan pameran pesantren tersebut dapat menjadi motivasi bagi masyarakat.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Probolinggo, Rachma Deta Antariksa dikesempatan tersebut menambahkan setidaknya ada 20 pondok pesantren dan 5 kecamatan yang ikut memamerkan produk unggulan mereka .
“Semoga mampu menjadi motivasi dan inspirasi untuk bersama bersinergi serta berkolaborasi ikut berperan dalam pembangunan di Kota Probolinggo,” tutupnya.
“Pondok pesantren yang berpartisipasi memamerkan produk unggulannya yakni Ponpes Al-Mansuri, Nurul Yaqin, Riyadlus Sholihin, Nurul Hidayah, Raudatul Mutaalimin Putra, Zainul Islah, An Nahdliyah, As-Shulthon, Raudatul Malikiyah, Miftahul Ulum Alsalafy, Raudatul Muttaqien, Azidan BZH, dan Fauzul Muklasin,” jelasnya. (ed)