HomeJAWA TIMURNGAWITelan Rp 1,636 M, Renovasi Jembatan Dungus Tetap Perhatikan Sisi Sejarah

Telan Rp 1,636 M, Renovasi Jembatan Dungus Tetap Perhatikan Sisi Sejarah

Jembatan Dungus Kecamatan Ngawi tengah direnovasi

Ngawi, suaramedianasional.co.id – Jembatan Dungus yang dibangun sejak zaman penjajahan
Belanda, tahun ini diperbaiki dengan dana APBD Ngawi lebih dari Rp 1,636 M. Perbaikan ini sesuai kontrak dilaksanakan CV. Prima Jasa sejak 22 Juli dan akan berakhir pada 18 Desember mendatang. “Perbaikan ini kami lakukan pula dengan memperhatikan rujukan dari Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan dari Bandung, secara umum bangunan bawah masih bagus
sehingga perbaikan banyak dilakukan pada atasnya saja,” ujar Estik Kurniawati, Pejabat Pembuat Komitmen proyek perbaikan Jembatan Dungus, DPUPR Kabupaten Ngawi.

Sesuai rekomendasi tersebut, bangunan bawah jembatan hanya melapis beton pilar tengah untuk lebih melancarkan aliran karena bila tanpa pelapis, sampah sungai dapat tersangkut. “Keberadaan bangunan juga lebih dipertahankan dalam bentuk lama karena mengingat sejarahnya, walau sekarang belum masuk cagar budaya namun hal ini tetap harus jadi pertimbangan,” ujar Estik.

Pekerjaan pilar tengah pada bangunan bagian bawah jembatan, sampai dengan pertengahan September lalu, diklaim sudah tercapai 60 persen sedangkan pekerjaan bangunan atas mencapai sekitar 40 persen. “Progress capaian ini termasuk cepat karena seharusnya baru mencapai sekitar 28 persen, jadi kami optimis proyek ini akan selesai tepat waktu,” ungkapnya.

Rancangannya, pada bangunan atas jembatan akan direnovasi dengan mengubah plat lantai dari eksisting kayu menjadi plat beton. Perbaikan yang dilakukan pada Jembatan Dungus yabg legendaris ini diharapkan bertaha hingga sedikitnya 10 tahun ke depan.

Demi awetnya jembatan ini, kemungkinan akan dipasang portal agar angkutan berat tidak perlu melintasinya. “Kapasitas maksimal batasnya 3 ton dengan ketinggian 2 meter, semoga masyarakat juga patuh sehingga jembatan yang penuh sejarah ini dapat bertahan lama untuk dimanfaatkan masyarakat,” pungkas Estik. (ari)

ARTIKEL TERBARU

BERITA LAINYA