Blitar, SMN – Pemerintah Desa Besuki, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, telah melaksanakan program rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) melalui Dana Desa. Program ini ditujukan untuk membantu rumah tangga yang kurang mampu, yang memiliki rumah dengan kondisi tidak layak sebagai tempat tinggal. Dalam pelaksanaannya, Pemerintah Desa Besuki memberikan anggaran sebesar Rp 10.000.000 untuk setiap rumah, setelah dipotong pajak.
Program ini diharapkan mampu membantu masyarakat yang memerlukan perbaikan hunian agar mereka dapat tinggal dengan lebih nyaman dan aman. Menurut Siti Umi Hanik, Kepala Desa Besuki, program ini tidak hanya sebatas memberikan dana, namun juga memberikan motivasi kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk memiliki dana pendamping. Tujuannya adalah agar rumah yang diperbaiki bisa menjadi lebih baik dan tahan lama.
“Pemerintah desa tidak hanya memberikan anggaran, tetapi juga mendorong KPM untuk berpartisipasi dengan menyediakan dana pendamping, agar hasil rehabilitasi rumah mereka bisa lebih maksimal,” kata Siti Umi Hanik.
Siti Umi Hanik menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan program ini, pemerintah desa akan bertanggung jawab penuh atas pembelian bahan-bahan material yang dibutuhkan untuk pembangunan atau rehabilitasi rumah. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa anggaran yang diberikan tepat sasaran dan benar-benar digunakan untuk memperbaiki kondisi hunian warga yang menerima bantuan.
“Seluruh anggaran yang diberikan akan dikelola oleh pemerintah desa untuk membeli bahan material. Jadi, KPM tidak perlu khawatir terkait dengan pengelolaan dana, karena semuanya akan disediakan langsung oleh pihak desa,” jelasnya lebih lanjut.
Tujuan utama dari program rehabilitasi RTLH ini adalah agar masyarakat yang selama ini tinggal di rumah yang tidak layak bisa mendapatkan hunian yang lebih aman, nyaman, dan sesuai dengan standar layak huni. Dengan perbaikan ini, diharapkan kualitas hidup masyarakat Desa Besuki bisa meningkat, khususnya dari sisi tempat tinggal yang layak.
“Kami berharap dengan adanya program ini, masyarakat yang rumahnya telah diperbaiki bisa merasakan kenyamanan tinggal di rumah yang lebih layak dan aman. Ini adalah salah satu upaya kami untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Selain program rehabilitasi RTLH, Pemerintah Desa Besuki juga meluncurkan program lain yang tak kalah penting, yaitu program ketahanan pangan. Salah satu bentuk program ini adalah penyediaan listrik untuk area persawahan. Pemerintah desa telah mengalokasikan anggaran untuk memasang 20 unit listrik yang akan mengalirkan energi ke area persawahan di desa tersebut.
Program listrik masuk sawah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Desa Besuki, mengingat listrik sangat diperlukan untuk berbagai keperluan operasional di lahan pertanian. Dengan adanya akses listrik, petani bisa lebih mudah dalam mengelola sawah mereka, baik untuk irigasi maupun untuk kegiatan pertanian lainnya yang membutuhkan tenaga listrik.
“Melalui program ketahanan pangan ini, kami berupaya untuk membantu petani meningkatkan produktivitas mereka. Listrik masuk sawah merupakan salah satu upaya untuk mendukung peningkatan hasil pertanian di desa kami,” ujar Siti Umi Hanik.
Dalam pesannya, Siti Umi Hanik juga mengingatkan kepada warga penerima bantuan, khususnya yang mendapatkan bantuan rehabilitasi rumah, untuk menjaga dan memelihara rumah yang telah diperbaiki dengan baik. Hal ini penting agar rumah yang sudah dibantu perbaikannya bisa bertahan lama dan menjadi aset yang berharga bagi keluarga penerima manfaat.
“Kami berharap penerima bantuan dapat merawat rumah mereka dengan baik, agar apa yang telah diberikan oleh pemerintah desa bisa bertahan lama dan bermanfaat bagi mereka dalam jangka panjang,” pungkasnya.
Program rehabilitasi RTLH dan listrik masuk sawah ini menjadi bukti nyata dari upaya Pemerintah Desa Besuki untuk terus memperbaiki kualitas hidup warganya, baik dari segi hunian maupun dalam sektor pertanian. Dengan adanya dukungan ini, diharapkan masyarakat Desa Besuki dapat lebih sejahtera dan mandiri. (mam)
