Madiun, SMN – Pemerintah Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun menggiatkan kegiatan posyandu balita dan lansia secara rutin tiap satu bulan sekali. Kegiatan ini dilaksanakan di pendopo balai desa Sumberbendo dengan dibantu tenaga kesehatan desa dan kader posyandu desa.
Selain itu dalam pelaksanaannya juga disampaikan mengenai penanganan stunting. Posyandu balita, lansia, dan stunting memiliki peran penting untuk menjaga kesehatan anak, lansia, penyembuhan serta pencegahan stunting.
Dalam hal ini memberikan pelayanan kesehatan juga memfasilitasi berbagai kegiatan non medis agar para balita, lansia, dan stunting terjaga kesehatanya dengan baik, berkarya, dan berkegiatan dengan baik dan bermanfaat.
Terkait dengan adanya kegiatan tersebut Kades Sumberbendo Suprapto mengatakan bahwa kegiatan posyandu balita, lansia, dan stunting ini dilaksanakan secara rutin tiap bulan namun penanganan stunting berjalan selama 14 hari secara terus menerus.
Adapun kegiatan untuk lansia diantaranya senam, pemeriksaan kesehatan, dan pemberian makanan tambahan (PMT). Pemberian PMT ini juga diberikan kepada balita dan stunting namun khusus untuk stunting pemberian PMT rutin diberikan secara terus menerus selama 14 hari kedepan.
“Posyandu balita, lansia, dan stunting ini menyediakan layanan kesehatan dasar terutama bersifat preventif dan promotif untuk warga Desa Sumberbendo baik balita, lansia, dan stuntingm” jelas Kades Sumberbendo Suprapto.
Suprapto menyampaikan bahwa jumlah posyandu di daerah tersebut ada 4 lokasi diantaranya di Dusun Piji, Dusun Tawangsoko, Dusun Kece dan Dusun Oro-oro Waru. Dengan rincian jumlah balita satu desa sebanyak 390 balita, balita kategori stunting sebanyak 70 balita, dan jumlah lansia yang ikut aktif posyandu sebanyak 250 orang.
“Dengan adanya posyandu balita, lansia, dan stunting ini di desa kami diiharapkan kualitas kesehatan bisa meningkat lebih baik lagi, lebih sehat, tenang, bahagia dan sejahtera” harap kades Sumberbendi Suprapto.
Dalam kesempatan ini petugas kesehatan desa yakni Ike Ardilasari petugas stunting dan Yeni Setiyowati petugas lansia dan balita menjelaskan alur penanganan baik balita, lansia, dan stunting adalah pertama pendaftaran, selanjutnya pengukuran berat badan (BB), tinggi badan (TB), pemeriksaan tensi (tekanan darah), pemeriksaan gula darah, kolesterol dan asam urat, serta pemberian makanan tambahan (PMT) terkecuali untuk penanganan stunting.
Perbedaannya adalah PMT diberikan untuk balita stunting secara terus menerus selama 14 hari kedepan ditambah pemberian vitamin dan susu secara rutin juga diberi penyuluhan di hari 1, 7, dan 14. “Hal ini untuk melihat perkembangan kesehatan bagi penderita stunting tersebut agar cepat sembuh dan sehat kembali” jelasnya petugas kesehatan tersebut. (Sy)