HomeBERITAMengalami Peningkatan, SMKN 1 Doko Targetkan 50% Siswanya Masuk Dunia Industri Sebelum...

Mengalami Peningkatan, SMKN 1 Doko Targetkan 50% Siswanya Masuk Dunia Industri Sebelum Lulus

Rekrutmen di SMKN 1 Doko, Kabupaten Blitar

Blitar, SMN – Ditahun pelajaran 2022/2023 SMKN 1 Doko, Kabupaten Blitar telah meluluskan 589 siswa, diantaranya sekitar 208 siswa telah terserap di dunia usaha dan dunia industri sebelum lulus.

Yang mana siswa siswi ini tersebar di berbagai wilayah, seperti Jakarta, Surabaya, Mojokerto, Pasuruan, Semarang, Tangerang dan diantaranya ada yang magang di Jepang sekitar 43 anak serta 8 siswa yang telah lolos di perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN di fakultas pertanian, teknologi informatika dan bisnis daring serta management.

Doko Utomo selaku Waka Humas SMKN 1 Doko menyampaikan, Senin (15/05/2023), untuk pendampingan dari sekolahan diawali dari proses PPDB diawal, kemudian ada pembinaan karakter dan mental yang disiapkan tim kesiswaan sehingga sangat membantu untuk menyiapkan anak-anak bersaing di dunia kerja, terangnya.

“Selain itu dari tim BKK juga telah menyiapkan pelatihan seperti tes psikologi, bakat dan minat, menghadapi wawancara serta membuat surat lamaran di dunia industri,” imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan, untuk tahun ini SMKN 1 Doko telah mengalami peningkatan untuk siswanya yang telah masuk ke dunia industri, di tahun sebelumnya hanya 180 siswa, akan tetapi di tahun ini ada peningkatan sebanyak 250 siswa.

Strategi yang dilakukan SMKN 1 Doko untuk meningkatkan target 50% siswa masuk ke dunia usaha dan industri adalah industri mengajar, karena sudah dicanangkan di kurikulum merdeka untuk tahun depan.

Selanjutnya, SMKN 1 Doko akan melakukan kunjungan ke daerah industri Cikarang dan job matching di Banyuwangi, yang mana itu adalah kumpulan BKK di Jawa Timur, serta akan membuka peluang baru untuk perusahaan yang akan datang di sekolahan.

Terakhir, Doko berpesan kepada siswanya supaya menyiapkan mental serta fisiknya, karena di beberapa perusahaan punya karakteristik yang berbeda, karena SMKN 1 Doko tidak sembarangan membuka kerjasama dengan perusahaan.

“karena harus diteliti dulu bagaimana industri ini bekerja dan bagaimana industri ini memperlakukan pekerja, karena ini sangat berhubungan dengan nasib siswa SMKN 1 Doko,” pungkasnya. (mam)

ARTIKEL TERBARU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

BERITA LAINYA