Lumajang, SMN – Ketua Pramuka Peduli Kwarcab Lumajang, Saiful Rizal, membantah klaim nitizen mengenai jumlah hunian sementara (huntara) yang dibangun di lokasi bencana erupsi Gunung Semeru.
Dalam pernyataannya, Saiful Rizal dengan tegas membantah tuduhan netizen yang menyebut jumlah huntara yang telah dibangun tidak sesuai dengan data resmi di lapangan. Saiful menegaskan bahwa pihaknya telah membangun 49 unit huntara, bukan 19 unit seperti yang disebutkan di beberapa akun TikTok.
Menurut Saiful Rizal, informasi yang disebarkan di media sosial tidak benar dan bisa menyesatkan publik.
“Seluruh bantuan yang kami distribusikan merupakan kontribusi murni dari internal Pramuka di seluruh Indonesia, dengan total dana mencapai Rp 1,8 miliar,” kata Saiful dalam konferensi pers di Gedung Kwarcab Lumajang, Rabu (4/9/2024) malam.
Saiful Rizal juga menjelaskan bahwa pengelolaan huntara sudah benar dan pembangunannya tercepat dengan kualitas yang baik. Untuk pelaporan terkait pembangunan huntara telah disampaikan kepada Kwarcab Lumajang dan telah mendapat persetujuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang.
“Kami melaksanakan tugas pembangunan hunian sesuai dengan petunjuk yang tertera dalam SK Bupati Lumajang,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Saiful Rizal menyatakan bahwa pihaknya tidak akan mengambil langkah hukum terkait tuduhan yang dilontarkan oleh mantan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, atau Cak Thoriq. Thoriqul Haq sebelumnya telah diperiksa oleh Unit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Jatim seputar penggunaan dana kebencanaan erupsi Gunung Semeru.
Sementara itu, Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Lumajang, Kak Indah Amperawati (Bunda Indah) hanya tersenyum saat dikonfirmasi terkait Pramuka.
“Pramuka itu tertib, dan tidak korupsi. Wong donaturnya dari keluarga besar Pramuka se Indonesia kok,” ujarnya sambil tersenyum. (Tik)