Lumajang, SMN – Ketua DPRD Kabupaten Lumajang, Hj. Oktafiyani, membuka secara resmi rapat kerja Komisi B DPRD bersama para mitra kerja dalam rangka penanggulangan tanggap darurat jebolnya tanggul aliran Sungai Kamar Kajang di Dusun Bondeli, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Rapat ini menjadi bentuk respons cepat terhadap keresahan masyarakat yang terdampak, sekaligus sebagai langkah awal percepatan penanganan teknis di lapangan.
Acara ini dihadiri oleh berbagai instansi terkait, termasuk UPT PSDA Bondoyudo Provinsi Jawa Timur di Lumajang, BPBD Kabupaten Lumajang, Dinas PUTR Kabupaten Lumajang, serta Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Lumajang.
Dalam sambutannya, Ketua DPRD menekankan pentingnya kolaborasi lintas instansi dan keterlibatan masyarakat.
“Permasalahan tanggul ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi soal keselamatan warga. Perlu langkah konkret dan cepat dari semua pihak. Kita harus bersama menjaga dan memperbaiki tanggul ini agar tidak terjadi bencana yang lebih besar,” ujar Hj. Oktafiyani, Senin (21/4).
Sebagai langkah awal, UPT PSDA Bondoyudo bersama Pemkab Lumajang melalui Dinas PUTR telah melakukan normalisasi aliran sungai. Tindakan ini bertujuan melancarkan aliran air dan mengurangi tekanan pada tanggul yang rawan jebol, sehingga mengurangi risiko banjir lahar yang mengancam permukiman warga.
Rapat kerja ini juga menjadi sarana untuk menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat Desa Sumberwuluh, yang selama ini merasa cemas dengan kondisi tanggul yang rusak. Ketua DPRD menegaskan bahwa DPRD bersama mitra kerja siap mendorong percepatan penanganan dan pengawasan di lapangan.
Dengan semangat gotong royong dan kepedulian bersama, diharapkan langkah-langkah konkrit ini mampu memberikan rasa aman bagi masyarakat dan mencegah bencana susulan di masa mendatang.
Ketua DPRD, Hj. Oktafiyani, menutup rapat dengan menegaskan bahwa keselamatan warga adalah prioritas utama. “Kita tidak boleh lengah. Tindakan harus cepat, terukur, dan menyeluruh,” tutupnya. (Tik)
