

BERAU, SMN – Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas meresmikan balai adat atau Amin Adet “Pelencau Apui” Kampung Tepian Buah, Kecamatan Segah pada Selasa (9/7/23).
Usai meresmikan, Bupati Sri Juniarsih Mas berharap, Balai Adat Pelencau Apui Kampung Tepian Buah ini akan bermanfaat dalam pelaksanaan serta pembinaan kebudayaan bagi masyarakat.
“Dengan semua perjuangan masyarakat Kampung Tepian Buah membangun balai adat ini semoga dapat menjadi pemacu dalam meningkatkan pembinaan budaya dan pariwisata kita,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sri juga membuka Musyawarah Besar (Mubes) ke V dan pegelaran seni budaya Peqenoq Tawai Dayak Kenyah Lepoq Jalan Kalimantan Timur – Kalimantan Utara di Kampung Tepian Buah. “Saya bersyukur sekali karena Kampung Tepian Buah terpilih sebagai tuan rumah pada pelaksanaan Mubes hari ini,” ungkapnya. Dikatakannya, Pemkab Berau menyambut baik kegiatan ini. Pasalnya, Suku Dayak merupakan salah satu suku asli terbesar di Kabupaten Berau yang memiliki kekayaan budaya yang sungguh luar biasa.
“Saya harap Mubes ini dapat berjalan sebagaimana mestinya rotasi kepengurusan dan perumusan program kerja dapat dibahas dengan secermat-cermatnya,” jelasnya.
Sri mengatakan, kegiatan ini tentunya dapat memperkuat persaudaraan sebagai organisasi sosial kemasyarakatan dalam mengembangkan sektor pendidikan, kesehatan dan kebudayaan.
“Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para tokoh adat, masyarakat jajaran pemerintah kampung, dan panitia pelaksana sehingga acara ini dapat diselenggarakan dengan baik,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Kampung (Kakam) Tepian Buah, Surya Emi Susanti menuturkan, dirinya mewakili pemerintah kampung dan seluruh masyarakat berterimakasih kepada pemkab Berau dan pihak-pihak yang ikut membantu dari awal pembangunan balai adat hingga selesai pada tahun 2024 ini.
Kata dia, pembangunan balai adat tersebut memakan banyak waktu, tenaga dan biaya yang sangat besar mencapai Rp 4 Miliar lebih. Dengan dukungan dari pemerintah daerah, pihak ketiga dan masyarakat balai adat ini bisa selesai.
“Memang memakan banyak waktu dalam proses pembangunannya. Namun kami sangat puas dengan hasil yang ada saat ini,” katanya.
Dirinya juga menyebut, tujuan pembangunan balai adat ini tidak hanya diperuntukkan bagi masyarakat Kampung Tepian Buah saja, melainkan untuk semua lapisan masyarakat dari manapun, baik itu masyarakat kecamatan Segah, kabupaten Berau, provinsi Kaltim, Kaltara bahkan juga Indonesia.
“Karena disinilah (balai adat) nanti pusat mengembangkan budaya kita,” pungkasnya. (ADV)